Senin, 15 September 2014

Mahasiswa Ubaya Berhasil Ciptakan Helm Anti Kantuk

Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan, Dua mahasiswa Program Kekhususan Teknik Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), berhasil menciptakan inovasi baru berupa helm anti kantuk yang praktis, murah, dan tidak mengubah bentuk helm.

Helm anti-kantuk buatan mereka berdua memanfaatkan denyut nadi, ini merupakan terobosan baru dimana  Helm anti-kantuk yang sudah beredar saat ini menggunakan gelombang syaraf otak.


Mahasiswa Ubaya Berhasil Ciptakan Helm Anti Kantuk


Menurut Ricky, helm anti-kantuk yang memanfaatkan gelombang syaraf otak memiliki harga yang mahal, karena harga dari alat deteksi gelombang syaraf otak itu lebih dari Rp 10 juta, sedangkan alat buatan tim Ubaya yang dinamai "Anti-Drowsing System (Androsys)" itu hanya Rp500 ribu.

Ide pembuatan alat ini berawal ketika Ricki dan Joevan mendapat tugas Mata Kuliah Design Project dari dosen pembimbing, Sunardi Tjandra ST MT, lalu kami mencari ide. Idenya dari nonton televisi terkait berita kecelakaan lalu lintas yang penyebab utamanya didominasi rasa kantuk," katanya.

Rabu, 03 September 2014

Doormatics Keset Penghisap Debu Karya Mahasiswa ITS

Rizky Nafiar Rafiandi, dan rekan-rekannya dari ITS Surabaya berhasil menciptakan keset  serbaguna yang memiliki fungsi sebagai penghisap debu, sehingga kotoran yang ada tidak lengket di permukaan, melainkan langsung terhisap.


Doormatics Keset Penghisap Debu Karya Mahasiswa ITS Foto: dok.ITS

Menurut Rizky ide pebuatan alat ini Berawal dari pengalaman pribadi ketika membersihkan lantai, tiba-tiba adik Rizky datang dan mengotori kembali lantai tersebut
Meski pada saat itu, adiknya sudah membersihkan kaki di keset, namun karena keset tersebut juga berdebu, maka lantai kembali kotor. Karena itu dirinya ingin membuat keset yang secara otomatis menyerap kotoran.

BPPT dan PTPN V Manfaatkan Limbah Sawit Menjadi Biomassa

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Perkebunan Nusantara V menandatangani MOU kerjasama mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Biomassa dari tandan kosong sawit dan Pembangkit Listrik Biogas dari limbah sawit.


Kepala BPPT Dr Marzan A Iskandar menjelaskan bahwa "BPPT telah berpengalaman membangun berbagai jenis pembangkit listrik. Saat ini BPPT juga sedang meriset Pembangkit Listrik berbahan baku limbah pertanian bersama Jepang,"

Lebih lanjut Marzan mengatakan bahwa Dengan memiliki pembangkit listrik berbahan baku limbah pertaniannya sendiri, PTPN V selain akan memanfaatkan limbah yang seharusnya terbuang, juga akan menghemat bahan bakar fosil untuk keperluan listrik pabrik pengolahan minyak sawitnya maupun kebutuhan listrik warga sekitar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...